Apa Perbedaan TSS dan TDS?
Apa Perbedaan TSS dan TDS?
Dalam dunia pengolahan air, istilah TSS dan TDS sering kali muncul dan digunakan untuk menilai kualitas air. Meskipun keduanya berkaitan dengan kandungan zat dalam air, TSS dan TDS memiliki perbedaan mendasar yang penting untuk dipahami, terutama dalam konteks pengolahan air bersih dan pengolahan air limbah. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang perbedaan antara TSS dan TDS, serta pentingnya memahami kedua parameter ini dalam proses pengolahan air.
Apa itu TSS?
TSS adalah singkatan dari Total Suspended Solids atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut dengan Total Padatan Tersuspensi. TSS mengacu pada jumlah partikel padat yang tersuspensi dalam air dan tidak larut. Partikel-partikel ini bisa berupa lumpur, tanah liat, pasir, bahan organik, atau partikel lainnya yang mengapung dalam air. TSS diukur dalam satuan miligram per liter (mg/L) dan biasanya dihilangkan melalui proses penyaringan atau sedimentasi dalam sistem pengolahan air.
Pentingnya Mengukur TSS
Pengukuran TSS penting karena tingginya kandungan padatan tersuspensi dapat mengganggu kualitas air dan efisiensi sistem pengolahan air. TSS dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan pengolahan, mengurangi efisiensi disinfeksi, serta menurunkan kualitas air hasil olahan. Selain itu, TSS juga dapat berdampak negatif pada ekosistem air, mengganggu kehidupan akuatik, dan mengurangi kejernihan air.
Apa itu TDS?
TDS adalah singkatan dari Total Dissolved Solids atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut dengan Total Padatan Terlarut. TDS mengacu pada jumlah total zat padat yang terlarut dalam air, termasuk garam anorganik dan bahan organik. Zat-zat ini bisa berupa ion-ion seperti kalsium, magnesium, natrium, kalium, karbonat, bikarbonat, klorida, dan sulfat. TDS diukur dalam satuan miligram per liter (mg/L) dan biasanya dihilangkan melalui proses distilasi, reverse osmosis, atau deionisasi dalam sistem pengolahan air.
Pentingnya Mengukur TDS
Pengukuran TDS penting karena tingginya kandungan zat padat terlarut dapat mempengaruhi rasa, bau, dan warna air. Selain itu, TDS juga dapat berdampak pada kesehatan jika mengandung ion-ion tertentu dalam konsentrasi yang berlebihan. Misalnya, tingginya kadar natrium dalam air dapat berdampak buruk bagi penderita hipertensi. Oleh karena itu, pemantauan dan pengendalian TDS dalam air sangat penting untuk kualitas dan air.
Perbedaan Utama Antara TSS dan TDS
- Wujud Zat: TSS terdiri dari partikel padat yang tersuspensi dan tidak larut dalam air, sementara TDS terdiri dari zat padat yang terlarut dalam air.
- Metode Penghilangan: TSS dihilangkan melalui proses fisik seperti penyaringan atau sedimentasi, sedangkan TDS dihilangkan melalui proses kimia atau fisika seperti distilasi, reverse osmosis, atau deionisasi.
- Dampak pada Kualitas Air: TSS dapat menyebabkan air keruh dan mengganggu proses pengolahan air, sementara TDS dapat mempengaruhi rasa, bau, dan warna air serta berdampak pada kesehatan jika mengandung ion-ion tertentu dalam jumlah berlebihan.
- Pengukuran: TSS diukur dengan menyaring sampel air dan menimbang residu padat yang tertinggal, sementara TDS diukur dengan menggunakan alat konduktivitas listrik yang menghitung jumlah ion terlarut dalam air.
Pentingnya Memahami TSS dan TDS dalam Pengolahan Air
Memahami perbedaan antara TSS dan TDS sangat penting dalam pengolahan air karena keduanya memberikan informasi yang berbeda tentang kualitas air. Dalam sistem pengolahan air, pengendalian TSS dan TDS diperlukan untuk air yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Selain itu, pemantauan TSS dan TDS juga penting untuk mengidentifikasi sumber pencemaran dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah kualitas air.
, TSS dan TDS adalah dua parameter yang penting dalam menilai kualitas air. Meskipun keduanya berkaitan dengan kandungan zat dalam air, TSS mengacu pada partikel padat yang tersuspensi, sementara TDS mengacu pada zat padat yang terlarut. Memahami perbedaan ini serta pentingnya pengukuran dan pengendalian TSS dan TDS akan membantu dalam kualitas air dan efisiensi sistem pengolahan air.
Apa itu Pengujian TDS?
Pengujian TDS atau Total Dissolved Solids adalah salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis kualitas air dengan mengukur jumlah total padatan terlarut dalam air. TDS merupakan parameter penting dalam berbagai aplikasi, termasuk pengolahan air , pengolahan air industri, serta monitoring lingkungan. TDS mencakup semua zat anorganik dan organik yang terlarut dalam air, seperti garam, mineral, ion logam, dan senyawa organik lainnya. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci apa itu pengujian TDS, bagaimana cara kerjanya, serta pentingnya dalam berbagai konteks.
Definisi TDS
TDS, atau Total Dissolved Solids, mengacu pada jumlah total zat padat yang terlarut dalam air. Zat-zat ini bisa berupa ion-ion seperti kalsium, magnesium, natrium, kalium, karbonat, bikarbonat, klorida, sulfat, serta bahan organik lainnya. TDS diukur dalam satuan miligram per liter (mg/L) atau parts per million (ppm). Tingkat TDS dalam air dapat mempengaruhi rasa, warna, dan bau air, serta dapat berdampak pada kesehatan manusia dan hewan jika melebihi batas yang dianjurkan.
Cara Kerja Pengujian TDS
Salah satu metode paling umum untuk mengukur TDS adalah dengan menggunakan konduktometer atau alat pengukur konduktivitas listrik. Konduktivitas listrik air berbanding lurus dengan jumlah ion terlarut dalam air, sehingga semakin tinggi konduktivitasnya, semakin tinggi pula nilai TDS-nya. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam pengujian TDS:
- Pengambilan Sampel: Air yang akan diuji diambil dalam wadah yang bersih dan steril untuk menghindari kontaminasi.
- Kalibrasi Alat: Konduktometer atau TDS meter dikalibrasi dengan larutan standar untuk akurasi pengukuran.
- Pengukuran: Probe alat dimasukkan ke dalam sampel air dan alat akan membaca nilai konduktivitas listrik air tersebut.
- Konversi Nilai: Nilai konduktivitas yang terbaca dikonversi menjadi nilai TDS dengan menggunakan faktor konversi yang sesuai.
- Pencatatan Hasil: Hasil pengukuran dicatat dan dianalisis untuk menentukan kualitas air.
Keuntungan Pengujian TDS
Pengujian TDS memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
- Akurasi dan Kecepatan: Pengujian TDS dengan konduktometer dapat memberikan hasil yang cepat dan akurat.
- Non-Destruktif: Metode ini tidak merusak sampel, sehingga sampel dapat digunakan untuk pengujian lainnya.
- Biaya Efektif: Alat pengukur TDS relatif terjangkau dan mudah digunakan.
- Portabilitas: TDS meter umumnya bersifat portabel, sehingga dapat digunakan di lapangan untuk pengukuran langsung.
Pentingnya Pengujian TDS
Pengujian TDS penting dalam berbagai konteks, antara lain:
Pengolahan Air
Dalam pengolahan air , pengujian TDS digunakan untuk air yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Tingkat TDS yang terlalu tinggi dapat menyebabkan rasa yang tidak dan potensi dampak kesehatan jika mengandung ion-ion tertentu dalam jumlah berlebihan. Oleh karena itu, monitoring TDS secara rutin sangat penting untuk kualitas air .
Industri
Dalam industri, air dengan TDS rendah diperlukan untuk berbagai proses, seperti dalam produksi makanan dan minuman, farmasi, serta manufaktur elektronik. Air dengan TDS tinggi dapat menyebabkan korosi pada peralatan, mengganggu proses produksi, dan menurunkan akhir. Oleh karena itu, pengujian TDS penting untuk air yang digunakan memenuhi yang diperlukan.
Monitoring Lingkungan
Dalam konteks lingkungan, pengujian TDS digunakan untuk memantau kualitas air di badan air alami seperti sungai, danau, dan sumur. Tingkat TDS dapat mengindikasikan adanya polusi atau kontaminasi dari sumber-sumber seperti limbah industri, pertanian, atau domestik. Dengan memantau TDS, langkah-langkah mitigasi dapat diambil untuk melindungi ekosistem air dan kesehatan manusia yang bergantung pada sumber air tersebut.
Pengujian TDS adalah metode penting untuk menilai kualitas air dengan mengukur jumlah total padatan terlarut dalam air. Metode ini menggunakan konduktometer untuk mengukur konduktivitas listrik air, yang kemudian dikonversi menjadi nilai TDS. Pengujian TDS memiliki aplikasi luas dalam pengolahan air , industri, dan monitoring lingkungan, serta penting untuk air yang digunakan atau dilepaskan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Dengan memahami dan menerapkan pengujian TDS, kita dapat kualitas air dan melindungi kesehatan serta lingkungan.
TDS Normal Berapa? Untuk Air , TDS Normal di Bawah 500 ppm
Total Dissolved Solids (TDS) atau Total Padatan Terlarut adalah salah satu parameter penting dalam menilai kualitas air. TDS mencakup semua zat padat yang terlarut dalam air, seperti mineral, garam, dan bahan organik. Tingkat TDS dalam air diukur dalam satuan miligram per liter (mg/L) atau parts per million (ppm). Mengetahui tingkat TDS yang normal sangat penting, terutama untuk air , karena TDS yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi rasa, warna, dan bau air, serta berdampak pada kesehatan. Artikel ini akan membahas tentang tingkat TDS yang normal dan mengapa air sebaiknya memiliki TDS di bawah 500 ppm.
Apa Itu TDS?
TDS mengacu pada jumlah total zat padat terlarut dalam air. Zat-zat ini dapat berupa garam anorganik seperti kalsium, magnesium, natrium, kalium, bikarbonat, klorida, dan sulfat, serta bahan organik lainnya. TDS diukur dengan menggunakan alat pengukur konduktivitas listrik atau TDS meter. Semakin tinggi konduktivitas listrik air, semakin tinggi pula nilai TDS-nya. Tingkat TDS dapat mengindikasikan adanya kontaminasi atau pencemaran, sementara tingkat TDS yang sangat rendah dapat mengindikasikan air yang sangat murni.
Tingkat TDS yang Normal
Menurut World Health Organization (WHO) dan berbagai standar kualitas air internasional, tingkat TDS yang aman dan dapat diterima untuk air adalah di bawah 500 ppm. Air dengan TDS di bawah 500 ppm dianggap memiliki kualitas yang baik dan aman . Namun, ada beberapa kategori tingkat TDS yang dapat digunakan untuk menilai kualitas air:
- 0 - 50 ppm: Air dengan TDS sangat rendah. Biasanya ditemukan pada air murni seperti air hasil distilasi atau reverse osmosis. Air ini cenderung tidak memiliki rasa karena minim mineral.
- 50 - 150 ppm: Air dengan TDS rendah. Biasanya memiliki rasa yang segar dan karena mengandung sedikit mineral.
- 150 - 300 ppm: Air dengan TDS sedang. Kualitas air ini masih baik dan biasanya masih dalam batas aman .
- 300 - 500 ppm: Air dengan TDS cukup tinggi. Masih dianggap aman dan layak , tetapi mungkin mulai mempengaruhi rasa.
- Di atas 500 ppm: Air dengan TDS tinggi. Bisa mulai mempengaruhi rasa, bau, dan warna air. Tidak dianjurkan untuk secara rutin karena dapat berdampak pada kesehatan.
Kenapa TDS Penting untuk Air ?
tingkat TDS dalam air di bawah 500 ppm sangat penting karena beberapa alasan:
Kesehatan
Air dengan TDS tinggi dapat mengandung ion-ion yang berbahaya jika dalam . Misalnya, tingginya kadar natrium dapat berisiko bagi penderita hipertensi, sementara tingginya kadar sulfat dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Rasa dan Bau
Air dengan TDS cenderung memiliki rasa yang kurang dan bau yang tidak sedap. Kandungan mineral yang berlebihan dapat memberikan rasa pahit, asin, atau logam pada air. Oleh karena itu, TDS di bawah 500 ppm penting untuk air memiliki rasa yang segar.
Kualitas Air
TDS dapat mengindikasikan adanya kontaminasi atau pencemaran dari sumber-sumber seperti limbah industri, pertanian, atau domestik. TDS dalam batas normal membantu kualitas air dan mencegah potensi dampak negatif dari kontaminan.
Bagaimana Mengukur TDS?
Mengukur TDS dalam air dapat dilakukan dengan menggunakan TDS meter. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam pengukuran TDS:
- Ambil sampel air dalam wadah bersih.
- Kalibrasi TDS meter dengan larutan standar jika diperlukan.
- Masukkan probe TDS meter ke dalam sampel air.
- Baca nilai TDS yang ditampilkan pada layar alat.
- Catat hasil pengukuran dan bandingkan dengan standar TDS yang aman.
TDS adalah parameter penting dalam menilai kualitas air, khususnya air . Tingkat TDS yang normal untuk air adalah di bawah 500 ppm. TDS dalam batas ini penting untuk air aman . Pengukuran TDS yang rutin dan pemantauan kualitas air dapat membantu mencegah masalah kesehatan dan air yang kita memiliki kualitas terbaik. Dengan memahami dan mengontrol TDS, kita dapat kesehatan dan menikmati air yang bersih dan segar setiap hari.
Salah Satu Cara untuk Menurunkan TDS adalah Menggunakan Resin Kation dan Anion
Total Dissolved Solids (TDS) atau Total Padatan Terlarut adalah salah satu parameter penting dalam menilai kualitas air. Tingkat TDS dapat mempengaruhi rasa, bau, dan kualitas air serta berdampak pada kesehatan. Salah satu cara efektif untuk menurunkan TDS adalah dengan menggunakan resin kation dan anion dalam proses penukar ion. Metode ini banyak digunakan dalam industri pengolahan air untuk menghasilkan air dengan TDS yang rendah dan berkualitas tinggi. Artikel ini akan membahas bagaimana resin kation dan anion bekerja dalam menurunkan TDS serta manfaatnya dalam pengolahan air.
Apa itu Resin Kation dan Anion?
Resin kation dan anion adalah bahan yang digunakan dalam proses penukar ion untuk menghilangkan ion-ion tertentu dari air. Resin kation berfungsi untuk menukar ion-ion kation seperti kalsium (Ca²⁺), magnesium (Mg²⁺), dan natrium (Na⁺) dengan ion hidrogen (H⁺) atau ion natrium (Na⁺). Di sisi lain, resin anion berfungsi untuk menukar ion-ion anion seperti klorida (Cl⁻), sulfat (SO₄²⁻), dan nitrat (NO₃⁻) dengan ion hidroksida (OH⁻). Kombinasi dari kedua jenis resin ini digunakan untuk mengurangi jumlah total padatan terlarut dalam air.
Cara Kerja Resin Kation dan Anion
Proses penukar ion dengan menggunakan resin kation dan anion bekerja melalui langkah-langkah berikut:
- Resin Kation: Air baku yang mengandung ion-ion kation pertama-tama dialirkan melalui kolom resin kation. Resin ini akan menukar ion-ion kation dalam air dengan ion hidrogen atau natrium yang terdapat pada resin. Proses ini menghilangkan kation-kation seperti kalsium dan magnesium yang dapat menyebabkan kekerasan air.
- Resin Anion: Air yang telah melewati resin kation kemudian dialirkan melalui kolom resin anion. Resin ini akan menukar ion-ion anion dalam air dengan ion hidroksida yang terdapat pada resin. Proses ini menghilangkan anion-anion seperti klorida dan sulfat yang dapat tingkat TDS dalam air.
Manfaat Penggunaan Resin Kation dan Anion
Pemanfaatan resin kation dan anion dalam pengolahan air memiliki beberapa manfaat, antara lain:
Menurunkan TDS Secara Efektif
Resin kation dan anion sangat efektif dalam menurunkan tingkat TDS dalam air. Dengan menukar ion-ion yang terlarut dalam air, resin ini mampu mengurangi jumlah total padatan terlarut, sehingga menghasilkan air dengan kualitas yang lebih baik dan lebih aman .
Kualitas Air
Dengan menghilangkan ion-ion yang menyebabkan kekerasan air dan kontaminasi anion, resin kation dan anion membantu kualitas air. Air yang dihasilkan menjadi lebih jernih, tidak berbau, dan memiliki rasa yang lebih baik. Hal ini sangat penting untuk aplikasi seperti air , air industri, dan air untuk proses manufaktur.
Fleksibilitas dalam Pengolahan Air
Resin kation dan anion dapat digunakan dalam berbagai sistem pengolahan air, baik dalam skala kecil maupun besar. Sistem penukar ion dapat diatur sesuai dengan kebutuhan spesifik, seperti kapasitas pengolahan, tingkat TDS yang diinginkan, dan jenis kontaminan yang harus dihilangkan.
Aplikasi Penggunaan Resin Kation dan Anion
Pemanfaatan resin kation dan anion sangat luas dalam berbagai industri, antara lain:
Pengolahan Air
Resin kation dan anion digunakan dalam sistem pengolahan air untuk air yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Proses ini membantu menghilangkan kontaminan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan dan air yang dihasilkan aman .
Industri Farmasi
Dalam industri farmasi, air dengan kemurnian tinggi sangat diperlukan untuk produksi obat-obatan dan produk medis lainnya. Resin kation dan anion digunakan untuk menghasilkan air deionisasi yang sangat murni dan bebas dari kontaminan.
Pengolahan Air Industri
Industri yang menggunakan air dalam proses produksinya, seperti industri makanan dan minuman, manufaktur elektronik, dan pembangkit listrik, juga memanfaatkan resin kation dan anion. Air dengan TDS rendah diperlukan untuk akhir dan mencegah kerusakan pada peralatan.
Resin kation dan anion adalah solusi efektif untuk menurunkan TDS dalam air. Dengan menggunakan proses penukar ion, resin ini mampu menghilangkan ion-ion kation dan anion yang TDS, sehingga menghasilkan air dengan kualitas yang lebih baik dan lebih aman untuk berbagai aplikasi. Penggunaan resin kation dan anion sangat penting dalam pengolahan air , industri farmasi, dan pengolahan air industri. Dengan memahami cara kerja dan manfaat resin ini, kita dapat kualitas air dan air yang digunakan memenuhi standar yang ditetapkan.
Ady Water Jual Resin Kation Anion dari Berbagai Merek Seperti Amberlite, Lewatit, dan Suqing
Ady Water, sebagai perusahaan terkemuka dalam bidang pengolahan air bersih dan air limbah di Indonesia, menawarkan berbagai produk berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga. Salah satu produk unggulan yang disediakan oleh Ady Water adalah resin penukar ion, baik resin kation maupun anion. Produk resin ini berasal dari berbagai merek terkenal seperti Amberlite, Lewatit, dan Suqing. Artikel ini akan membahas lebih detail mengenai resin kation anion yang dijual oleh Ady Water serta keunggulan masing-masing merek yang tersedia.
Resin Kation Anion dari Merek Terkemuka
Ady Water menyediakan berbagai pilihan resin kation anion dari merek-merek ternama yang sudah dikenal luas dalam industri pengolahan air. Berikut adalah beberapa merek resin yang ditawarkan:
Amberlite
Amberlite adalah salah satu merek resin penukar ion yang sangat terkenal dan banyak digunakan di seluruh dunia. Resin Amberlite oleh Dupont, perusahaan kimia ternama yang telah beroperasi selama lebih dari satu abad. Resin ini dikenal karena kualitasnya , stabilitasnya yang baik, dan kemampuan penukar ion yang efisien. Amberlite tersedia dalam berbagai jenis untuk aplikasi yang berbeda, termasuk pengolahan air , air industri, dan demineralisasi.
Lewatit
Lewatit adalah merek resin penukar ion yang oleh Lanxess, perusahaan kimia global yang berbasis di Jerman. Resin Lewatit terkenal karena performanya yang superior dan keandalannya dalam berbagai aplikasi pengolahan air. Resin ini digunakan dalam proses softening, demineralisasi, dan penghilangan kontaminan spesifik. Keunggulan utama dari resin Lewatit adalah kapasitas penukar ion , yang efisien, dan yang panjang.
Suqing
Suqing adalah merek resin penukar ion yang oleh perusahaan Suzhou Suqing Water Treatment Engineering Group, yang berbasis di China. Resin Suqing menawarkan solusi yang efektif dan untuk berbagai kebutuhan pengolahan air. Resin ini dikenal karena harganya yang kompetitif, namun tetap memberikan baik dalam aplikasi pengolahan air , air limbah, dan industri. Suqing menyediakan berbagai jenis resin kation dan anion untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan.
Keunggulan Resin Kation Anion dari Ady Water
Ady Water tidak hanya menyediakan berbagai pilihan merek resin kation anion, tetapi juga menawarkan sejumlah keunggulan yang membuat produk mereka sangat diminati oleh pelanggan. Berikut adalah beberapa keunggulan utama dari resin kation anion yang dijual oleh Ady Water:
Resin kation anion yang dijual oleh Ady Water berasal dari merek-merek ternama yang sudah teruji kualitasnya. Produk-produk ini dengan standar tinggi dan melalui pengujian ketat untuk optimal dalam berbagai aplikasi pengolahan air.
Harga Bersaing
Ady Water menawarkan harga resin kation anion yang kompetitif kualitas. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan produk berkualitas tinggi dengan biaya yang lebih terjangkau. Selain itu, Ady Water juga memberikan dan untuk pembelian dalam jumlah besar.
Layanan Instalasi dan Konsultasi
Ady Water tidak hanya menjual produk, tetapi juga menyediakan layanan instalasi tabung softener untuk rumah tangga dan komersial di area Bandung dan Jabodetabek. Tim ahli dari Ady Water siap membantu pelanggan dalam memilih dan memasang sistem penukar ion yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, Ady Water juga menawarkan konsultasi gratis untuk membantu pelanggan memahami produk dan aplikasi yang paling sesuai.
Kelengkapan Dokumentasi
Ady Water menyediakan dokumentasi lengkap untuk setiap produk resin yang dijual, termasuk COA (Certificate of Analysis), MSDS ( Safety Data Sheet), dan sertifikat lainnya seperti Halal atau Animal Free Letter untuk sebagian merek. Kelengkapan dokumentasi ini bahwa pelanggan mendapatkan informasi yang transparan dan terpercaya mengenai produk yang mereka beli.
Ady Water adalah pilihan yang tepat untuk kebutuhan resin kation anion berkualitas tinggi dari berbagai merek ternama seperti Amberlite, Lewatit, dan Suqing. Dengan keunggulan dalam hal , harga yang bersaing, layanan instalasi dan konsultasi, serta kelengkapan dokumentasi, Ady Water siap membantu pelanggan dalam mengatasi berbagai masalah pengolahan air. Dengan memilih Ady Water, pelanggan dapat yakin bahwa mereka mendapatkan produk terbaik yang didukung oleh layanan profesional dan terpercaya.
Ady Water, supplier produk: [Resin Kation Anion]
Jangan lewatkan kesempatan untuk kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.
Hubungi kami di:
- Kontak WA sales: [0821 2742 3050 Rusmana]
- Email: adywater@gmail.com
Produk Ady Water meliputi
- Pasir Silika / Pasir Kuarsa
- Karbon Aktif / Arang Aktif
- Pasir Aktif
- Pasir MGS
- Pasir Zeolit
- Pasir Antrasit
- Pasir Garnet
- Tawas
- PAC
- Tabung Filter Air
- Lampu UV Sterilisasi Air
- Ozone Generator
- Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
- Activated Alumina
- Katalis Desulfurisasi
- Ceramic Ball
Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.
Catalog
Posting Komentar untuk "Apa Perbedaan TSS dan TDS?"